About Me

Foto saya
jambi, jambi, Indonesia
sebelah kiri..

My Perfect Sunset (kyria)

Tak pernah aku bermimpi akan bertemu denganmu, dengan cara seperti ini. Bagiku, dirimu bukanlah sosok yang kuharapkan untuk datang. Menghampiri, lalu menawariku sejuta harapan, mengajakku tidak bosan tertawa, dan setia menjadi sandaran sedu sedan tangisku.

Tetapi, di ujung sana, sosok yang sempurna menungguku dengan sabar. Menantiku merengkuhnya dengan beribu rasa rindu, memohon dengan tulus untuk membuka pintu, dan mengharapkan sapaan "sayang" kembali terucap dari bibirku.

Hatiku tak kuasa memilih, haruskah aku melupakanmu. Sekalipun kau yang mampu menyunggingkan senyum di wajahku, sekalipun kau yang menghapus air mata dari kedua pipiku, dan sekalipun kau yang mampu mewarnai hidupku.

Walau sejujurnya aku, seorang perempuan, tidak ingin melepaskan sosok seperti dirimu ataupun dirinya. Egois memang. Meskipun kenyataan berkata bahwa "untuk meraih sunset yang sempurna, kita harus memilih dan memutuskan".

Dalam diam, dalam sembunyi.

Aku mengagumi dirimu dalam diam.
Dalam diam aku dapat selalu didekatmu.
Aku telah jatuh cinta denganmu dalam diam-diam.

Mungkin aku sudah keliru dengan perasaan ini.
Dengan segala cerita, segala kebersamaan yang udah dilalui.
Dengan kenyamanan yang selalu ada saat dekat kamu.

Sudah lama aku memperhatikanmu, menyukaimu dalam diam dalam sembunyi.
Kita berteman sudah lama, tak mungkin aku mengaku kalo aku menyukaimu.
Aku terlalu takut, terlalu pengecut.
Aku hanya bisa terdiam menunggu kamu bilang, menunggu kamu mengaku bahwa kamu juga menyukaiku.

Apa yang paling pedih dalam dunia ini? jawabannya hanya satu, menyukaimu dalam diam.

Aku menyukainya seperti bayangan yang menyukai bendanya.
Yang tak pernah terpisah waktu walau tak pernah bisa bersama.
Yang diam-diam menjadikannya tujuan untuk terus ada dan nyata.
Aku tau aku bodoh, tapi aku tak peduli.
Aku tak peduli, aku menutup mata, telinga, dan segala indra agar terus bersamanya.

Kita menjalani hari bersama.. seakan.. hatiku ini baik-baik saja.
Namun siapakah yang bisa menebak isi hati manusia termasuk isi hatiku?
Siapa aku dimatamu?
Aku mungkin sebagian kecil dari orang-orang yang memperhatikanmu, teman ceritamu berbagi, tak lebih dari itu.
Aku membisikan rindu yang tak kau gubris, merasakan perasaan yang tidak kau rasakan.
Mungkin terlalu tinggi jika aku berharap lebih.

Menyukainya dalam diam.
Kata orang ungkapkan saja, kata orang. 
Aku yakin sebagian mungkin itu benar.
Sebagian lagi itu akan mengubah suasana.
Disaat dia sudah tau apa yang kita rasakan.

Aku merasa aman.
Disaat tidak ada yang tau bagaimana aku menjaga perasaan ini, bahkan kamu sendiri.
Sesekali bisa duduk didekatmu, sesekali bisa tertawa bersamamu.
Cukuplah seperti ini.

Tugasku selesai

Aku tau akan ada pelangi setelah hujan.
Aku tau akan ada suka setelah duka.
Aku tau akan ada bahagia setelah tangis.
Mungkin ini akhir cerita antara aku dan kamu.
Kamu yang selalu aku perjuangkan.
Kamu yang selalu aku rindukan.
Apa usahaku selama ini belum juga bisa meyakinkanmu?
Apa aku akan terus salah dimatamu?
Apa aku hanya sebagai payung teduh saja dihidupmu?
Siapa aku dimatamu?
Segala perhatian yang aku berikan selama ini ternyata hanya sia-sia.
Semua yang aku perjuangkan selama ini tidak ada hasilnya.
Sekarang sudah ada seseorang yang selalu ada didekatmu.
Sekarang sudah ada seseorang yang menjadi makmummu ketika sholat.
Sekarang sudah ada seseorang yang akan selalu kamu iringi langkahnya.
Sekarang sudah ada seseorang yang akan selalu kamu beri setangkai mawar setiap harinya.
Sekarang sudah ada seseorang yang menjagamu ketika kamu sakit.
Sekarang sudah ada seseorang yang membuatkanmu segelas cappucino hangat dipagi hari.
Dan sekarang tugasku sudah selesai untuk memperhatikan dan memperdulikan kamu.
Dialah yang sekarang, yang akan menggantikan posisiku dulu.
Kamu terlihat bahagia ya bersamanya, yaaaaa aku tau itu.
Hatiku terlalu bodoh untuk terus menunggumu yang ternyata nggak akan pernah datang.
Mungkin ini saatnya aku belajar mengikhlaskanmu.
Mungkin ini saatnya aku tersenyum melihatmu behagia bersamanya.
Mungkin juga.... ini saatnya aku belajar menerima seseorang yang selalu ada untuku saat ini.
Aku hanya harus belajar membuka hatiku untuk yang lain, dan belajar melupakan kenangan masa lalu.

Karna kamu telah bersamanya

Indahnya dirimu, merapuhkan aku, ku tau ini berat untukku.
Kamu yang kini tlah lama pergi, lupakan semua yang terjadi.
Aku pun sadari, semuanya salahku, sosok ini selalu menggangguku.
Mungkinkah kau mau maafkan salahku.
Ku mohon kembali padaku.
Tak mungkin lagi aku tuk katakan ini, karna kamu telah bersamanya.
Ku harus relakanmu walau ku tak mau.
Jujurku takkan bisa jauh darimu.



Sejenak... diam

Jarak kembali menyekap tatap, setelah sepotong kebersamaan yang dulu membirukan senja.
Kini lebih baik aku diam mencumbui setiap kerinduan sendiri, dari pada sapa dan rinduku tak juga menjemputnya nyata di ujung sebuah penantian.
Selalu ada bahagia yang menghasut perasaanku saat sapamu bisa aku dengar.
Meski aku tau mata tak saling beradu saat itu, setidaknya aku bisa menjelajah  lembut suaramu, detik itu.
Kenapa mesti ada rindu saat kita berjarak? membuatku linglung dalam gerak.
Mataku sulit terpejam, dan ragaku pun enggan takluk pada malam yang menjemput dini.
Sadarku tak pernah nyata, selalu saja berharap, selalu saja bermimpi pada sesuatu yang mustahil.
Begitu bermaknakah perjumpaan kita dulu? sehingga sampai detik ini aku masih saja berharap masa itu datang kembali.
Apa kamu tau, aku akan berjalan ribuan kilometer jika aku dapat bertemu denganmu malam ini, membantuku membunuh rindu saat ini.

Aku, kamu....

Sesuatu tiba-tiba hadir dihati ini.
Hatiku dag dig dug saat kamu tersenyum.
Sejak lama aku menunggu cinta yang seperti ini.
Aku tau cintaku adalah kamu.
Kamu seperti kembang gula yang meleleh didalam hatiku sepanjang hari.
Kamu seperti pelangi terang yang yang datang padaku, membawa senyuman indah dibibirku.
Kamu seperti angin syahdu yang membisikan kata-kata indah ditelingaku.
Untuk beberapa alasan aku terus tertawa saat aku dengar suara lucumu.
Saat dua mata kecilmu menatapku, aku grogi.
Sebuah keajaiban dan hadiah luar biasa aku bisa memilikimu.
Aku ingin menghabiskan seluruh hidupku dengan kamu.
Awalnya, aku tidak pernah tau ini akan menjadi cinta, bahkan dalam mimpiku.
Cinta selalu datang tiba-tiba seperti takdir.
Bahkan jika mataku tertutup, aku hanya terus teringat dirimu dari waktu ke waktu.
Aku jatuh cinta sama kamu, sekarang aku akan mengaku bahwa aku jatuh cinta sama kamu.
Lihat mataku, aku mencintai kamu selamanya, bahkan setelah berjalannya waktu.

Orang ke-tiga

"Kamu bukan kekasihku namun berikan segalanya, aku merasa turut bersalah ganggu cintamu dan cintanya." (yovie and nuno)

Apa kamu benar - benar melihat aku ada ?
Apa kamu benar - benar menyadari kehadiran aku disisimu ?
Apa kamu benar - benar mengerti akan rasa ini ?
Jika IYA, seberapa pentingkah aku buat kamu ?
Dapatkah kamu menjawabnya ?
Aku hadir, tidak hanya disisimu.
Aku sadar sepenuhnya, jika aku hadir diantara kalian.
Sekali lagi ku ulangi, diantara KALIAN !!
Tak ada yang lebih menyakitkan daripada menatap kedua mata orang yang kamu cintai, lalu menemukan bayangan orang lain terpantul di sana.
Hmmmmm
Jadi orang ketiga bukan sesuatu yang membanggakan.
Namun, hati kadang-kadang terlalu naif pada godaan bernama cinta.
Tanpa bisa dicegah, tahu-tahu saja aku terjebak dalam hubungan segitiga.
Aku berusaha keluar, mencari jalan pulang.
Aku bahkan menumpuk banyak alasan untuk berhenti memikirkannya.
Berhenti menginginkannya.
Sayangnya, terlambat.. aku terlanjur mencintainya.